#top-social-profiles{height:42px;text-align:right}#top-social-profiles img{margin:0 6px 0 0px !important} #top-social-profiles img:hover{opacity:0.8} #top-social-profiles .widget-container{background:none;padding:0;border:0} .social-profiles-widget img{margin:0 6px 0 0} .social-profiles-widget img:hover{opacity:0.8}

Rabu, 11 Januari 2017

[Review] Serendipity - Erisca Febriani

Judul: Serendipity
Penulis: Erisca Febriani
Penerbit: Inari
ISBN: 9786027432291

Blurb

Dulunya, Arkan dan Rani adalah sepasang kekasih. Tiba-tiba, di sebuah taman kota, Arkan mengikrarkan bahwa mereka harus berpisah.

Dua bulan telah berlalu. Sekarang, meskipun mereka satu kelas, Arkan tidak pernah lagi menyapanya. Kadang, memang selucu itu; mereka yang dulu bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengobrol tentang apa pun, kini bahkan tidak tahu bagaimana caranya mengucapkan ‘hai’ atau ‘selamat pagi’.

Rani tahu Arkan membencinya. Rani tahu ini kesalahannya. Tapi Arkan seharusnya mendukungnya. Dia sedang berusaha bertahan hidup.

Dengan segala kemampuannya, dengan segala perisai dan kekuatannya, Rani berusaha bertahan dan berdiri tegak.


. . .
Review

Awal permasalahan Serendipity dimulai ketika Arkan tidak sengaja melihat Rani, kekasihnya, berjalan bersama dengan om-om di sebuah hotel dengan mengenakan dress ketat. Arkan tidak pernah mengira, bahwa Rani yang selama ini disayanginya memiliki rahasia yang begitu besar, yang disembunyikannya dari Arkan. Ia merasa sangat marah, dan hubungan yang telah mereka bangun pun kandas malam itu juga.

Seakan tidak cukup dengan rasa sakit hatinya, Rani kembali mendapat masalah ketika fotonya pada malam itu tersebar di sekolah. Rani langsung menyangka pelakunya adalah Arkan. Karena hanya Arkan yang tahu bagaimana kejadian pada malam itu, dan foto yang tersebar pun sama persis dengan foto yang kemarin ditunjukkan Arkan. Dan mulai saat itu, Rani mulai membenci Arkan. Cinta yang dulu tumbuh di hatinya, perlahan mengikis dan digantikan rasa benci juga kecewa. Apalagi melihat tingkah Arkan yang terang-terangan tidak menyukainya.

Seakan takdir mencoba membantu keterpurukan Rani, Gibran datang dengan berstatus sebagai murid baru. Ia menawarkan pertemanan kepada Rani, yang semula diabaikan namun berakhir dengan hubungan persahabatan. Perlahan Gibran pun mulai berpengaruh besar ke dalam kehidupan Rani. Sebagai sahabat, sebagai tempat Rani untuk bercurah rasa, dan sebagai satu-satunya orang yang bersiap untuk melindungi Rani ketika gadis itu menerima perlakuan buruk dari teman-temannya sendiri. Gibranlah penolong Rani.

Tapi bagaimana jadinya ketika kebenaran besar lainnya mulai terungkap satu-persatu? Kebenaran nyata yang selama ini tak disadarinya. Dan ketika Rani berusaha menyusun kepingan puzzle itu, ia sadar, bahwa masih banyak rahasia yang tersimpan di kehidupannya, termasuk tentang Ibunya dan... Arkan.


. . .

Sebelumnya, saya sudah pernah mereview novel pertama karya Erisca Febriani, Dear Nathan. Dan sekarang, saya kembali mendapat kesempatan untuk membaca novel keduanya, Serendipity. Dan ya, jika membandingkan dengan karya pertamanya, Erisca jelas memiliki peningkatan yang menurut saya cukup drastis. Alur pada Serendipity jauh lebih matang dibandingkan Dear Nathan.

Saya menikmati setiap lembarnya, seperti mengajak saya untuk dapat memasuki kehidupan Rani, dan ya, itu berhasil. Bukan hanya ikut terbawa suasana, saya pun merasa menjelma menjadi sosok Rani. Semua permasalahannya yang dihadapinya dengan ketegaran luar biasa.

Yang saya suka dari novel ini, adalah karakter tokohnya. Arkan yang dingin namun diam-diam perhatian. Gibran yang pecicilan namun bijak. Jean yang menjauhi Rani namun peduli dengannya. Dan Rani sendiri, yang kuat dan tegar. Yang berani untuk menghadapi masalah meskipun tidak seorangpun yang berpihak kepadanya.

Untuk alur, saya lumayan suka. Tapi ada beberapa adegan yang tidak saya sukai karena menurut saya terlalu mendramatisir. Yah, tidak banyak, kok, hanya di beberapa bagian. Dan itu pun tertolong oleh gaya tulisan Erisca yang terkesan mengalir.

Saya berniat memberi novel ini 4,5 bintang, tapi berakhir dengan keputusan saya untuk hanya memberikan 4 bintang. Ada satu hal yang sebenarnya masalah kecil, tapi perlu dipertanyakan juga. Saya lupa ketika bab berapa, tapi ketika saya membaca, saya berpikir, "Lho, kok Arkan mikirnya tangan Rani hangat? Rani aja merasa kedinginan." Saya hanya ingat itu, tapi saya lupa itu di bab mana :D

Berikutnya, masalah pendalaman karakter. Sejujurnya saya suka karakter setiap tokohnya, tapi entah mengapa, saya malah menyukai Gibran dibandingkan Arkan. Gibran terlihat menguasai hampir cerita ini, sedangkan Arkan malah terkesan sebagai pemeran pembantu saja. Padahal, kenyataannya sebaliknya, bukan?

Tapi saya suka dengan quote-quote bijak Erisca. Bertebaran kalimat-kalimat dalam novel ini yang menurut saya quotable sekali.


Minggu, 08 Januari 2017

[Master Post] Wattpad Novel Reading Challenge 2017



Halo, selamat hari Senin! Wah, nggak terasa ya, udah Senin aja, artinya hari ini hari pertamaku sekolah di semester dua. Kenapa liburan selalu terasa cepat coba? XD

Omong-omong, walaupun sebentar lagi ujian, aku tetap pengin mengikuti reading challenge supaya keinginanku untuk terus membaca nggak luntur. Kusempatkan deh untuk membaca walaupun waktunya terbatas, itupun kalau masih sempat juga untuk review. Tapi berusaha dulu! Kalau belum dicoba, gimana kita tahu akhirnya? Hehe...

Oh iya, aku juga mau ikutan Wattpad Reading Challenge 2017. Soalnya aku juga termasuk penggemar terbitan-terbitan Wattpad. Melihat perjuangan para penulis dari pembacanya yang masih sedikit, berjuang promosiin cerita sana sini, sampai ketika karyanya ditawarkan penerbit, pasti membahagiakan banget! :D

Dan buat kalian yang berminat ikut challenge ini juga, bisa kok langsung menuju ke blog kak Asri di Peek A Book. Nah, berikut rulesnya:

1.     Pendaftaran dibuka mulai tanggal 4 Januari hingga 30 November 2017

2.     Wattpad Novel Reading Challenge ini diselenggarakan selama satu tahun, dimulai dari bulan Januari hingga 31 Desember 2017

3.     Memasang button WNRC 2017 di sidebar blog teman-teman dan memberikan tautan balik ke link postingan ini

4.     Disarankan untuk membuat Master Post dan memberikan tautan balik ke link post ini. Dan jangan lupa, di akhir periode WNRC 2017 ini membuat Wrap Up Post sebagai hasil rekap bacaan selama satu tahun ini. Jangan lupa untuk mendaftarkan linknya pada google form, kemudian tuliskan “DONE” apabila sudah selesai mendaftar di kolom komentar

5.     Apabila kamu tidak membuat Master Post, dimohon setelah kamu mendaftarkan link blog kamu di google form, kemudian tuliskan “DONE” apabila sudah selesai mendaftar di kolom komentar

6.     Buat yang tidak memiliki blog, bisa membuat shelf di akun Goodreads kamu dengan nama shelf “WNRC 2017” dan jangan lupa untuk mendaftarkan linknya di google form, kemudian tuliskan “DONE” apabila sudah selesai mendaftar di kolom komentar

7.     Syarat buku bacaan yang bisa diikutkan dalam WNRC 2017 ini adalah :

Buku yang dibaca adalah merupakan karya dari Wattpad dan sudah dalam bentuk novel atau sudah dicetak baik secara Self Publish ataupun MayorBuku yang dibaca bergenre bebas, boleh romance, fantasy, thriller, horror, dan lain-lainBuku yang dibaca boleh merupakan karya penulis Indonesia ataupun karya terjemahan penulis Luar NegeriBuku yang dibaca boleh terbitan dari tahun kapan pun, penerbit mana pun, asalkan berasal dari cerita wattpadBuku yang dibaca minimal memiliki 100 halaman

8.     Apabila mau membaca ulang atau re-read dipersilahkan

9.     Diharuskan menyelesaikan bacaan dan membuat review. Review dapat ditulis di blog (boleh kalau bukan blog buku asalkan blog tersebut masih aktif) atau review Goodreads. Apabila sudah membuat review, monggo apabila mau dishare ke akun twittermu dan jangan lupa untuk mention@princessashr, sertakan hashtag #WNRC2017

10.  Buku-buku yang dibaca boleh digabung dengan Reading Challenge lain yang kamu ikuti

11.  Kamu dapat memilih level challenge WNRC 2017 ini :


First Date : membaca 1 – 5 buku
Going Steady : membaca 6 – 15 buku
Engaged : membaca 16 – 25 buku
Married : membaca lebih dari 25 buku

Apabila hendak naik level, mohon memberitahukan lewat kolom komentar atau via email jika kamu berencana naik level

12.  Update reading progress akan dibuka di bulan Maret dan Oktober 2017. Akan diadakan giveaway untuk peserta yang mengupdate progressnya saat link update dibuka.

Jadi aku berniat membaca lebih dari 25 buku, yang artinya aku pilih level married^^ Aku pilih level yang tertinggi supaya niat membacaku juga semakin meningkat, nggak malas-malasan karena ingat ada chalengge yang harus diselesaikan hehe. Bagaimana dengan kalian?

Kamis, 05 Januari 2017

[Review] The Man Next Door - Angelique Puspadewi

Judul : The Man Next Door
Penulis : Angelique Puspadewi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9789792292558

Blurb

Apa yang akan kamu lakukan jika ternyata tetangga baru sebelah rumah adalah mantan pacar yang sudah belasan tahun kamu tunggu... dan ternyata dia sudah menikah dan memiliki satu anak?

Itulah yang dialami Kanaya. Kehadiran Revano mengguncang dunianya yang sudah tenteram sebagai dokter di klinik kecantikan. Namun kenangan mencuatkan kembali memori yang salah.


Dulu pernah ada janji yang terikrar antara Kanaya dan Revano. Janji yang tak pernah disangka Kanaya akan benar-benar ditepati Revano, yang kini hadir dengan tampilan yang sungguh lebih menggoda.


Akankah Kanaya menerima ajakan Revano untuk kembali ke pelukannya dengan risiko dicap sebagai perebut suami orang? Ataukah ia harus melepas harapan yang belasan tahun ia simpan dan melupakan impian masa remaja mereka?



. . .

Review

Pada suatu pagi, Kanaya terbangun ketika mendengar suara berisik dari rumah sebelah. Setelah memastikan, barulah ia tahu kalau ada tetangga baru yang akan menempati rumah di sebelah rumahnya.

Sayangnya, Kanaya belum berkesempatan untuk menemui tetangga barunya itu. Ia hanya tahu kalau tetangganya adalah sepasang suami istri dengan satu anak. Sampai ketika Kanaya tidak sengaja bertemu dengan Bianca, tetangga barunya itu dan Bianca yang langsung memanggil serta seseorang yang disebut bapak, barulah ia sadar, kalau lelaki itu adalah Revano, mantah kekasihnya, seseorang yang pernah mengatakan janji-janji itu padanya, dan sekarang tinggal di sebelah rumahnya.


. . .

Alhamdulillah, saya berhasil menamatkan novel ini kurang lebih tiga jam. Setelah sebelumnya saya sedang mengalami mood yang naik turun dan begitu mengganggu proses membaca.

Sejujurnya, saya suka dengan ide yang diangkat penulis. Novel ini juga mengalir begitu saja, tidak terkesan dipaksakan. Saya suka sekali dengan karakter Tiwi, entah mengapa, dan karakter Olan yang tegas dan berwibawa. Malah, saya cenderung lebih menyukai Olan dibandingkan Revano. Mungkin karena Olan lebih berjasa kali ya. Olan ini kan berpengaruh sekali dalam cerita ini. Berpengaruh dalam emosi Revano maksudnya... Haha.

Dan ya, setiap buku pasti ada kekurangannya. Dalam The Man Next Door, kekurangannya terletak pada Revano. Revano terasa kurang sekali dalam bagian ini. Interaksi antara Revano dan Kanaya juga tidak banyak. Itulah mengapa saya lebih memihak ke Olan. Ada beberapa hal juga yang membuat saya kurang puas, endingnya salah satunya.

Mengapa saya berkata begitu padahal endingnya tertulis sangat membahagiakan? Saya tidak tahu apakah hanya saya yang berpendapat seperti ini atau ada pembaca lain yang juga sepemikiran dengan saya, tapi saya tidak mendapatkan perasaan apapun yang seharusnya saya rasakan ketika ending. Seharusnya saya terpukau, atau paling tidak ada setitik rasa bahagia, tapi saya malah datar-datar saja. But, it's okay. Mungkin mood saya juga kurang lebih mempengaruhinya.


Rabu, 04 Januari 2017

[Wrap Up Post] Indonesian Romance Reading Challenge 2016




Halo, selamat tahun baru 2017! Yeay! Jadi, apa harapan kalian di tahun ini? Wah, pastinya banyak yaa, dan aku do'akan semoga tercapai :D

Di tahun 2017 ini, aku ingin membuka lembaran baru untuk blogku. Semoga aku selalu setia mengupdate berita-berita terbaru atau review seputar novel-novel, supaya blogku nggak kosong seperti tahun lalu hehe.

Dan pada kesempatan ini, aku mau memulai tahun baru ini dengan mengikuti IRRC 2016. Aku harap aku bisa mengikuti sampai ke tahun-tahun berikutnya. Aamiin...

Tahun 2016, sejujurnya aku lebih banyak membaca novel bergenre teenfiction karena memang akupun masih remaja. Tapi di pertengahan bulan sampai akhir tahun, aku mulai beralih membaca genre romance. Dan tanpa sadar, aku malah ketagihan. Romance itu menurutku sangat complicated. Konfliknya lebih berat dan menguras emosi. Aku seperti terbawa masuk ke dalam setiap permasalahan yang dialami tokoh itu, dan aku sukaaa...


Kurang lebih 51 buku telah aku baca di tahun 2016. Sebenarnya aku agak lupa karena pada tahun lalu ada beberapa buku yang kupinjam dari teman dan langsung kukembalikan, tanpa kucatat di goodreads atau note, jadi aku nggak ingat judul dan bulan bacanya XD Tapi enggak apa-apa deh, setidaknya sudah lebih dari 50 buku kubaca di tahun 2016. Tahun 2017, reading challenge-ku sebanyak 250 buku! Aih, jauh banget dari tahun lalu, tapi inshaallah bakalan bisa!^^



"Nothing is impossible. Anything can happen as long as we believe." :)

Berikut daftar bacaan romance yang kubaca tahun 2016 lalu:

1. Januari (2 buku)
• Perahu Kertas - Dee Lestari
• Sunshine Becomes You - Ilana Tan

2. Februari (2 buku)
• Love Sparks in Korea - Asma Nadia
• Edensor - Andrea Hirata

3. Maret (6 buku)
• Remember When - Winna Efendi
• Refrain - Winna Efendi
• Jingga dan Senja - Esti Kinasih
• Jingga dalam Elegi - Esti Kinasih
• Jingga untuk Matahari - Esti Kinasih
• 3600 Detik - Charon

4. April (2 buku)
• The Truth About Forever - Orizuka
• Coppelia - Novellina A

5. Mei (5 buku)
• You've Got Me From Hello - Santhy Agatha
• Sleep With The Devil - Santhy Agatha
• A Romantic Story About Serena - Santhy Agatha
• From The Darkest Side - Santhy Agatha
• Dating With The Dark - Santhy Agatha

6. Juni (3 buku)
• Jatuh Cinta Diam-Diam - Dwitasari
• Pacarku Juniorku - Valleria Verawati
• Ketika Elang Mencintai Dara - Putu Kurniawati

7. Juli (3 buku)
• Still - Esti Kinasih
• Cewek!!! - Esti Kinasih
• Dia, Tanpa Aku - Esti Kinasih

8. Agustus (2 buku)
• Dear Nathan - Erisca Febriani
• Hujan Punya Cerita Tentang Kita - Yoana Dianika

9. September (2 buku)
• Assalamualaikum, Beijing! - Asma Nadia
• Sylvia's Letters - Miranda Malonka

10. Oktober (5 buku)
• Jodoh Untuk Naina - Nima Mumtaz
• Stay With Me Tonight - Sofi Meloni
• Not A Perfect Wedding - Asri Tahir
• A Little White Lie - Titish A. K.
• Kali Kedua - Ainun Nufus

11. November (7 buku)
• Diary Princesa - Swistien Kustantyana
• We Quit Us - Ria Destriana
• A Wedding After Story - Merry Maeta Sari
• You Had Me At "Hello" - Indah Hanaco
• RED - Fhily Anastasya
• Wedding Romance - Chairun Najmi
• Blind Date - Alia Zalea
• CallaSun - Yuli Pritania
• Deessert - Elsa Puspita

12. Desember (12 buku)
• Forgive to Forget - Daisy Ann
• (S)he is my Girl - Chynthia Yanetha
• Wheels and Heels - Irene Dyah
• Pasangan Labil - Paramita Swasti
• Secret Desires of a Gentleman - Cinta Sang Marquess - Laura Lee Guhrke
• Stand By Me - Indah Hanaco
• My Better Half - Indah Hanaco
• Spring in London - Ilana Tan
• Winter in Tokyo - Ilana Tan
• Summer in Seoul - Ilana Tan
• In a Blue Moon - Ilana Tan
• He Loves Me, He Loves Me Not - Elcy Anastasia

Nah, kusarankan juga untuk kalian membaca novel-novel yang kusebutkan tadi. Semuanya recommended :) Dan sampai jumpa di postingan berikutnya^^

Senin, 03 Oktober 2016

[Review] Dear Nathan - Erisca Febriani

Judul : Dear Nathan
Penulis : Erisca Febriani
Penerbit : Best Media
ISBN : 978-602-6940-14-8

Blurb

Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di sekolah baru, Salma Alvira bertemu dengan seorang cowok yang membantunya menyelusup lewat gerbang samping. Selidik punya selidik, cowok itu ternyata bernama Nathan; murid nakal yang sering jadi bahan gosip anak satu sekolah.

Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi, yang justru mengantarkan Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan Nathan. Dua kepribadian yang saling bertolak belakang, seperti langit dan bumi; yang tidak bisa bersatu tapi saling melengkapi.

Novel ini mengisahkan tentang masa indah putih abu-abu, persahabatan, pelajaran kehidupan, dan pentingnya untuk selalu menghargai perasaan.

. . .

Review

Pertemuan pertama Salma dan Nathan diawali dengan Salma yang terlambat masuk sekolah hingga bertemu dengan Nathan, sang berandalan yang menawarkan Salma bantuan. Hingga pertemuan-pertemuan lainnya yang menghubungkan mereka menjadi lebih dekat.

Sampai ketika Nathan menyatakan perasaannya pada Salma, dan Salma yang masih meragu dengan keputusan yang akan diambilnya karena ia yang belum pernah berpacaran, menjadi bimbang kala ditembak oleh murid seperti Nathan. Namun pelan-pelan, sikap dan perilaku Nathan yang romantis membuat Salma jatuh hati kepadanya.

. . .

Dear Nathan adalah salah satu cerita wattpad yang saya favoritkan. Erisca yang menciptakan karakter Nathan dengan baik hingga kekonyolan masa remaja yang diselipkan dalam novel ini membuat saya selalu tersenyum setiapkali membacanya. Apalagi Nathan adalah sosok lelaki yang menjadi idaman para perempuan, romantis dan humoris. Membuat saya sulit melupakan pesonanya bahkan ketika membaca novel lain.

"Meskipun saya tampangnya berandalan. Tapi saya amat menghargai perempuan. Perempuan itu kayak kaca, kalau retak ya bakalan retak seumur hidup dan nggak bakal bisa balik kayak semula. Gimana pun caranya.” (hal. 95)

"Cewek itu takdirnya dikejar, bukan mengejar.” (hal. 296)

"Dan seandainya pemilik hati kamu adalah saya, ke mana pun kamu pergi, hati itu pasti akan balik kepemilik sejati dan Tuhan punya seribu satu cara untuk mendekatkan kita lagi. Tapi kalau bukan milik saya? Tuhan juga punya banyak cara untuk nemuin kamu dengan yang lain.” (hal. 486)

Sayangnya, berkebalikan dengan karakter Nathan yang kuat, karakter Salma di sini masih terbilang 'goyah'. Saya sedikit kesal ketika Salma selalu berlindung dibalik alasannya yang belum pernah pacaran hingga menggantung Nathan. Menurut saya, Salma tidak konsisten dan agak egois.

Dan lagi, ending dari novel ini sangat jauh dari ekspetasi saya. Seharusnya Dear Nathan dapat dipersingkat agar bukunya tidak terlalu tebal. Toh, banyak adegan tidak penting juga yang ditambahkan yang hanya membuat para pembaca bosan.

Kemudian, konfliknya, yang termasuk berat tapi diselesaikan dengan cara yang tidak masuk akal. Setelah berbagai permasalahan yang muncul, semudah itukah Nathan menyelesaikannya? Rasanya seperti kurang nyata.

Tapi terlepas dari itu, Dear Nathan adalah bacaan yang sangat recommended untuk kalian yang menyukai teenfict dengan tokoh utama 'badboy' :)


Jumat, 29 Juli 2016

Secret Admirer

Halo, tuan berinisial I.


Hari ini aku sedang menikmati suasana ramai di tengah sekolah, ditemani dengan suara bising dari meja sekumpulan biang onar di pojok sana. Namun, ketika dalam keadaan seperti ini saja, aku tetap merindukanmu.


Kau tahu, aku tidak pernah tidak memikirkanmu. Entah mengapa otak ini terus tertuju padamu, kamu, kamu, dan segalanya memang selalu kamu.


Satu tahun yang lalu, aku ingat kamu pernah berdiri di sana, di depan pintu kelasku dengan wajah tertunduk. Kamu, bersama dengan teman seperjuanganmu itu menerima hukuman setelah melakukan kesalahan, yaitu baru datang satu jam ketika pintu gerbang sudah ditutup.


Guruku bilang, dia mengizinkanmu masuk karena sudah terlalu malas untuk menghukum kamu yang tidak pernah berubah sedari dulu. Jadi, hari itu, Ibu mengganti hukumannya. Kamu diharuskan berdiri di depan kelasku.


Walaupun menurutku hukuman itu tidak benar —karena terlalu ringan untukmu yang luar biasa berandalan, tapi aku tetap menahan diri untuk tidak bersorak bahagia.


Beberapa bulan satu sekolah denganmu, baru kali ini kamu benar-benar melihatku. Jika dibanding dengan bulan-bulan sebelumnya, aku menguntitmu dan kamu yang tidak pernah mengetahuinya, dan juga tidak pernah melirikku barang sedikitpun.


Maka saat kamu berdiri di depan tulis dan menatap seorang gadis berjilbab putih yang duduk di barisan paling depan, itu sungguh berakibat kepada hal lain, jauh lebih menyenangkan dari sekedar bayanganku.


Aku, tanpa bisa berkata apa-apa hanya menatapmu. Ah, sebentar, apa kamu masih ingat kejadian itu? Semoga saja iya, karena aku saja tidak bisa melupakannya sampai sekarang.


Kupikir setelah kejadian kecil itu, kamu akan melirikku sebagai seorang gadis, bukan hanya sebagai adik kelas yang dijadikan figuran. Namun nyatanya, kisahku tidak sebahagia itu. Kamu masih tetap sama. Tidak terjangkau.


Mungkin aku yang hanya terlalu banyak berharap. Mungkin hanya aku yang memendam perasaan ini sampai bertahun-tahun. Mungkin hanya aku yang mengharapkanmu. Mungkin kamu tidak suka padaku. Mungkin kamu menganggapku parasit atau penguntit. Mungkin... Kamu benci dengan kehadiranku.


Aku tidak pernah mengerti dengan segala teori yang bernama cinta. Aku tidak pernah mengerti. Yang kualami bersamamu hanya sekedar patah hati, bukan rasa berbunga-bunga seperti yang banyak orang katakan.


Hari paling menyedihkan seperti dalam mimpiku itu pun terjadi. Aku tahu setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi aku tidak menyangka akan secepat ini.


Aku belum siap.


Setelah kemarin mengadakan perpisahan karena kamu yang telah menginjak ke jenjang yang lebih tinggi, sejak saat itu pula aku tidak pernah melihatmu lagi.


Kamu tahu, setiap harinya bahkan aku selalu membuka sosial mediamu hanya untuk memastikan update terbaru tentangmu. Sayangnya, tidak ada apapun kiriman terbaru di sana. 12 Juli. Itu dua bulan yang lalu.


Aku tetap berusaha mencarimu, melakukan berbagai cara untuk tetap mengetahui segala hal terkait dirimu. Salah satunya, meminta pin bbm dari sahabatmu. Sayangnya, dia menjawab kalau kamu sudah tidak menggunakan sosial media lagi. Benarkah itu?


Hatiku hancur detik itu juga. Duniaku sudah tidak sama lagi.


Karena sejak dulu, aku terlalu terpusat denganmu. Maka saat kamu tidak ada di dekatku, aku benar-benar merasa aneh dan asing. Seperti lingkungan di sekelilingku berubah jauh lebih membosankan.


Satu-satunya yang dapat kulakukan adalah berdo'a. Berharap Tuhan memberikan aku kesempatan lagi untuk berjuang lebih keras untukmu. Berharap semua anganku tentang kita akan menjadi kenyataan.


Aku pernah terjatuh, di dalam titik paling bawah rasa putus asa. Berkata bahwa semua do'a yang kukirimkan sia-sia, karena Tuhan tidak pernah menjawab do'aku.


Dan Tuhan menghukumku. Mungkin itu satu-satunya cara agar aku mengerti bahwa do'a bukan sekedar ucapan tanpa makna, tapi juga harapan akan sesuatu yang kita curahkan kepadaNya dan pasti akan terjawab di hari yang tepat.


Sampai satu tahun lebih aku menunggumu. Berharap rasa lelah hati ini terbayar segera ketika melihat wajahmu. Tapi sekali lagi, mungkin Tuhan belum berkehendak. Ah, tidak apa. Aku akan tetap bersabar.


Aku ingin menulis hal lain lagi. Tapi aku tidak tahu apa yang akan kutulis. Karena dalam lembaran hidupku satu tahun ini, duniaku sudah tidak terisi dirimu.


Kupikir aku hanya perlu menulis itu saja. Karena aku pun tidak tahu ingin menceritakan apa. Terkadang perasaanku padamu dan memori tentang kita tidak bisa tertulis begitu saja dan tertuang dalam kata-kata.


Tapi tolong ingat, aku akan selalu di sini. Selalu menunggumu. Selalu menantimu. Selalu mengharapkanmu.


Dan selalu mencintaimu.


Aku harap, ketika kita bertemu nanti, aku dapat memberikan surat ini padamu. Agar kamu tahu perasaanku padamu yang begitu besar, tidak pernah berubah.


Semoga saja hari itu segera terjadi.


Tertanda, gadis berinisial A, yang masih mencintaimu, tidak tahu sampai kapan.